Peningkatan Kemampuan Tasyrif Lughowy Santri Melalui Metode Al-Bidayah
DOI:
https://doi.org/10.35719/pba.v4i1.28Keywords:
Metode Al-Bidayah, Tasyrif Lughowy, Pembelajaran Bahasa Arab, Penelitian Tindakan KelasAbstract
The purpose of this study is to enhance the Arabic linguistic derivation skills of students using the Al-Bidayah method at PP. Al-Bidayah. Arabic, a foreign language mandated by the government, is essential for understanding Islamic teachings, especially in religious schools (Madrasahs). However, students face significant challenges in learning Arabic, particularly in the area of linguistic derivation (tasyrif lughowy), which involves the conjugation of verbs. Traditional teaching methods, primarily rote memorization, have proven insufficient, leading to confusion and poor comprehension among students. To address this, the Al-Bidayah method was introduced, which employs a systematic and concept-mapping approach to simplify the learning process. This classroom action research involved cycles of planning, action, observation, and reflection. Data were collected through interviews, observations, and document analysis. The study's findings reveal that the implementation of the Al-Bidayah method significantly improved students' tasyrif lughowy skills, with a 16% increase from the first to the second cycle, moving from a medium to a high proficiency level. Thus, the Al-Bidayah method effectively enhances students' abilities in Arabic linguistic derivation.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan derivasi linguistik bahasa Arab siswa menggunakan metode Al-Bidayah di PP. Al-Bidayah. Bahasa Arab, sebagai bahasa asing yang diwajibkan oleh pemerintah, sangat penting untuk memahami ajaran Islam, terutama di sekolah-sekolah agama (Madrasah). Namun, siswa menghadapi tantangan besar dalam belajar bahasa Arab, terutama dalam bidang derivasi linguistik (tasyrif lughowy), yang melibatkan konjugasi kata kerja. Metode pengajaran tradisional, yang terutama mengandalkan hafalan, terbukti tidak memadai, menyebabkan kebingungan dan pemahaman yang buruk di kalangan siswa. Untuk mengatasi hal ini, metode Al-Bidayah diperkenalkan, yang menggunakan pendekatan sistematis dan pemetaan konsep untuk menyederhanakan proses pembelajaran. Penelitian tindakan kelas ini melibatkan siklus perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Temuan penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode Al-Bidayah secara signifikan meningkatkan keterampilan tasyrif lughowy siswa, dengan peningkatan sebesar 16% dari siklus pertama ke siklus kedua, yang bergerak dari tingkat kemahiran sedang ke tingkat kemahiran tinggi. Dengan demikian, metode Al-Bidayah secara efektif meningkatkan kemampuan siswa dalam derivasi linguistik bahasa Arab.
References
Ahmadi, Abu 1991. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Amir, M. Taufiq. 2009. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based learning. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Gd. Gunantara, et. al, “Penerapan Model Pembelajaran problem based learning untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas v.” Vol 2. No. 1(2014) Jurnal Mimbar.
Haris, Abdul. 2011. Strategi Pembelajaran & Konsep Fi’il. Jember: STAIN Jember
Khuryati, A., Ardinal, E., & Alamin, N. (2023). Arabic Behaviour: Escalation of Ability to Speak Arabic. In Jurnal Ilmu Bahasa Arab dan Studi Islam (Vol. 6, Issue 1).
Menteri Agama RI, “Peraturan Menteri Agama RI Nomor 2 Tahun 2008 tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah”, (Jakarta, 6 Mei 2008).
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Hilyatin Najah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.